BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Durian adalah nama
tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara. Sebutan populernya
adalah "raja dari segala buah" (King
of Fruit). Buah durian yang istilah latinnya Durio zibenthinus Murr
ini berasal dari hutan Sumatra, kalimantan, dan Malaysia. Nama durian sendiri
diambil dari karakteristik buahnya yang memiliki kulit rapat berduri.
Durian terkenal dengan aroma dan
kelezatannya. Buah ini selalu menjadi incaran konsumen jika musim panen. Umur
simpan buah durian yang pendek serta melimpahnya buah durian di waktu panen
merupakan momentum untuk melakukan diversifikasi produk. Diversifikasi produk
durian yang populer hingga saat ini antara lain jus durian, puree durian dan
sirup durian. Namun kebanyakan durian dikonsumsi dalam bentuk segar.
Salah satu bentuk olahan yang belum
banyak dikembangkan adalah mengolah biji durian menjadi tepung. Beberapa faktor
yang mendukung biji durian untuk diolah menjadi tepung adalah kadar airnya 65 %
dari total durian. Kondisi ini sangat memudahkan proses pengeringannya.
Buah durian selama ini hanya
dikonsumsi daging buahnya saja, sedangkan bijinya dibuang, dan tidak
dimanfaatkan. Salah satu alternatif pengolahan biji durian adalah mengolahnya
menjadi tepung. Pengolahan biji durian menjadi tepung dapat meningkatkan daya
simpan dan penggunaannya. Tepung biji durian dapat digunakan sebagai tepung
substitusi pada pembuatan kue baik kue basah maupun kue kering.
Pengolahan biji durian memerlukan
penanganan khusus yaitu pada saat
penghilangan lendir pada biji durian. Apabila lendir
tidak dihilangkan maka akan
mempengaruhi rasa pada tepungnya. Lendir dihilangkan
dengan cara menambahkan garam 6% pada biji durian , dicampur, diaduk-aduk
dibawah air mengalir.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut, kami merumuskan permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah cara pengolahan biji durian dan pengolahan brownies yang
lezat dan sehat?
2. Bagaimanakah peluang
usaha dan strategi pemasaran brownies yang lezat dan sehat?
3. Bagaimanakah langkah
mengembangkan usaha dan strategi untuk memperoleh keuntungan yang
berkelanjutan?
1.3 Tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang
masalah tersebut, tujuan penulisan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan
ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan cara pengolahan biji durian dan brownies yang lezat dan
sehat.
2. Mengidentifikasi peluang usaha
dan strategi pemasaran brownies yang lezat
dan sehat.
3. Mengembangkan usaha dan strategi untuk memperoleh keutungan yang
berkelanjutan.
1.4 Luaran
yang Diharapkan
Luaran dari potensi usaha ini adalah produk brownies yang merupakan inovasi
produk kue dengan pemanfaatan biji durian, sehingga menghasilakan produk
brownies dengan rasa yang lezat dan sehat serta memberikan peluang usaha yang
menjanjikan.
BAB II
GAMBARAN
UMUM RENCANA USAHA
2.1 Kondisi
Lingkungan yang Ada
Buah durian selama ini hanya
dikonsumsi daging buahnya saja, sedangkan bijinya dibuang, dan tidak
dimanfaatkan. Salah satu alternatif pengolahan biji durian adalah mengolahnya
menjadi tepung. Pengolahan biji durian menjadi tepung dapat meningkatkan daya
simpan dan penggunaannya. Tepung biji durian dapat digunakan sebagai tepung
substitusi pada pembuatan kue baik kue basah maupun kue kering.
Pengolahan biji durian memerlukan
penanganan khusus yaitu pada saat
penghilangan lendir pada biji durian. Apabila lendir
tidak dihilangkan maka akan
mempengaruhi rasa pada tepungnya. Lendir dihilangkan
dengan cara menambahkan garam 6% pada biji durian , dicampur, diaduk-aduk
dibawah airmengalir.
Keunggulan produk
tepung ini adalah meningkatnya daya simpan dan memudahkan pengolahan
selanjutnya serta kadungan gizi relatifnya tidak berubah juga menambah nilai
ekonomi yang tinggi. Produk tepung durian ini selanjutnya bisa diolah menjadi
produk-produk lain maupun untuk campuran seperti misalnya roti, dan campuran
minuman atau es krim. Sedangkan aromanya dapat diambil untuk pembuatan permen,
gula, snack dan sebagainya.
Pasokan durian dari
daerah Kasembon dan sekitarnya ada dari Januari hingga Mei atau Juni setiap
tahun. Kecamatan Kasembon dan Kecamatan Ngantang (dicatat DRC FPUB) yang telah
melakukan penelitian durian sejak 2000 itu sebagai "pusat durian terbesar
di Kabupaten Malang dan Jawa Timur."
2.2 Gambaran
Usaha yang Direncanakan
Berangkat dari keadaan yang ada,
terdapat peluang usaha yang menjanjikan.
Yaitu pengolahan brownies berbahan dasar tepung biji durian atau yang selanjutnya
disebut recycle pongge. Biji durian
yang diolah menjadi tepung akan memberikan masa simpan yang lebih lama. Selain
itu, memberikan nilai jual yang lebih tinggi dan memberikan prospek laba yang
menjanjikan untuk ke depannya.
Inovasi baru produk kue ini menawarkan
segudang manfaat kesehatan bagi konsumen. Kandungan pati yang tinggi dalam biji
durian berpontensi
sebagai alternatif pengganti makanan. Selain itu, biji durian juga mengandung
protein,
karbohidrat, lemak, kalsium dan fosfor. Rasa lezat brownies serta segudang
manfaat sehat di dalamnya tentu akan menarik minat konsumen untuk mencoba dan
membeli produk ini.
Pemasaran brownies ini rencananya adalah
dengan melakukan kongsi dengan toko-toko
kelontong dan warung-warung di
sekitar kampus Universitas Negeri Malang. Metode promosi akan dilakukan melalui
media sosial, seperti facebook, line, twitter, instagram, serta
menggunakan pamflet dan brosur-brosur
untuk disebarluaskan ke masyarakat. Pangsa pasar brownies ini adalah seluruh kalangan masyarakat, baik yang
masih anak-anak hingga orang dewasa. Struktur usaha masih dilakukan secara
sederhana, yaitu satu orang sebagai ketua
tim dan dua orang lainnya sebagai anggota dengan pembagian tugas masing-masing
personil sesuai yang telah ditetapkan.
Dimana strategi pemasaran telah ditetapkan dan rencana produksi juga
telah diperhitungkan dan diperkirakan secara teoritis serta dapat
dipertanggungjawabkan.
Tabel 1.
Resep Brownies Pongge
Bahan
|
Ukuran
|
Cara
Membuat
|
Tepung pongge
Gula pasir
Mentega
Coklat
Telur
|
75 gr
75 gr
75 gr
170 gr
2 butir (150 gr)
|
1. masukkan 2
butir telur dan gula pasir ke dalam wadah, kemudian aduk hingga rata
menggunakan mixer.
2. Setelah itu,
masukkan terigu dan mentega yang telah dicairkan ke dalam adonan sambil tetap
mengaduknya menggunakan mixer.
3. tambahkan
coklat yang telah dicairkan sebelumnya ke dalam adonan.
4. Selanjutnya,
tuangkan adonan ke dalam loyang yang sudah diolesi dengan mentega.
5. Masukkan adonan yang sudah
dituangkan ke dalam loyang tadi ke dalam panci kukus. Kemudian kukus selama
30 menit dengan api yang kecil, jangan menggunakan api yang terlalu besar
supaya mekarnya bisa bagus.
|
Tabel 2.
Pembuatan Tepung Biji Durian (Pongge)
Bahan
|
Cara
membuat
|
Biji Durian
Garam
Air
|
1. Cuci biji durian sampai bersih dari
sisa-sisa daging buah.
2. Rebus biji durian dalam air
mendidih selama 10-15 menit, kemudian tiriskan.
3. Kupas kulit biji durian dan ambil
intinya yang berwarna putih.
4. Iris inti biji durian dengan
ketebalan kira-kira 2-3 mm.
5. Untuk menghilangkan lendir pada biji
durian maka tambahkan garam kira-kira 5-6% kemudian campur dan ratakan.
6. Selanjutnya cuci dengan air yang
mengalir sampai lendir berkurang lalu tiriskan.
7. Jemur biji durian di bawah terik
matahari agar kering kira-kira selama 5-6 hari. Atau bisa mengeringkan
menggunakan oven sampai dirasa cukup kering.
8. Haluskan irisan biji durian yang
telah kering menggunakan blender sampai halus dan menjadi tepung.
|
Hasil : 10 potong per resep
Tabel 3. Food Cost
Bahan
|
Ukuran
|
Harga
Satuan (Rp)
|
Harga
Total (Rp)
|
Tepung pongge
Gula pasir
Mentega
Coklat
Telur
|
75 gr
75 gr
75 gr
170 gr
2 butir (150 gr)
|
15.000/kg
12.000/kg
16.000/kg
24.000/kg
20.000/kg
|
1.125
900
1.200
4.080
2.400
|
Total
|
9.705
|
Kenaikan
yang diharapkan 60%
Harga Jual
(100:40) x Rp. 9.705 =
Rp. 24.262,5
Harga Jual
per potong Rp. 24.262,5 : 10 potong =
Rp. 2.426
= Rp. 2.500 per potong
2.3 Peluang Usaha dan Kelayakan
2.3.1 Alanisis kelayakan usaha
Biaya Tetap (BT)
1.
Biaya Peralatan Penunjang Rp.
1.957.000
2. Biaya
Lain-Lain Rp. 790.000
Total Rp.
2.747.000
Biaya Variabel (BV)
1.
Pembelian Bahan Habis Pakai Rp.
4.378.500
2. Biaya
Perjalanan Rp. 1.350.000
Total Rp.
5.728.500
Perencanaan Pemasaran
Berdasarkan
anggaran biaya di atas, total biaya produksi 4.200 potong brownies dalam waktu
3 bulan adalah sebanyak : BP = BT + BV
BP
= Rp 2.747.000 + Rp 5.728.500 = Rp. 8.475.500
a.
Hasil Usaha
HU =
Jumlah Produksi x Harga Jual
HU =
4.200 x Rp. 2.500
= Rp. 10.500.000
Prediksi Laba/Rugi
a.
Laporan Laba/Rugi
L/R =
HU – BP ; karena HU > BP maka,
L =
Rp. 10.500.000 – Rp. 8.478.500
= Rp. 2.021.500
Prediksi Jangka Waktu Modal Kembali
(JWMK)
JWMK = BP : (L x lama
produksi)
JWMK = Rp. 8.478.500 :
(2.021.500 x 3 bulan)
= 1,398 bulan = 1,5
bulan (dibulatkan)
Artinya,
modal akan kembali setelah lama produksi 1,5 bulan.
Break Event Point (BEP)
- Break Event Point
BEP volume produksi = Rp 8.478.500 : Rp 2.500
=
3.391,4
=
3.392 potong (dibulatkan)
Maka modal akan kembali setalah
memproduksi sebanyak 3.392 potong.
Jadi
bila dalam produksi dihasilkan 4.200 potong, maka akan diperoleh keuntungan
sebanyak 4.200 potong – 3.392 cup = 808 potong
BEP
harga produksi = Rp 8.474.500
: 4.200 potong
=
Rp 2,017
=
Rp 2.000 (dibulatkan)
Jadi
harga 1
potong kue Brownies sebesar Rp 2.000 merupakan harga dimana
biaya/modal produksi kembali sehingga untuk mendapatkan keuntungan harga/unit
harus diatas Rp 2.000.
Jadi
dengan harga per potong Rp 2.500 maka diperoleh keuntungan per bungkus sebesar
Rp 2.500 – Rp 2.000 = Rp 500
b. Benefit Cost (B/C) Ratio
B/C ratio = HU : BP
B/C ratio = Rp. 10.500.000 : Rp. 8.474.500
= 1,2
Artinya
dari pengeluaran sebesar Rp 8.474.500 akan diperoleh hasil usaha 1,2 kali lipat
pendapatan, sehingga layak untuk diusahakan
c. Return Of Invesment
ROI =
(Laba : BP) x 100%
ROI =
(Rp. 2.021.500 : Rp. 8.474.500) x 100%
= 0,2385 x 100%
= 23,85%
Artinya,
dari sebanyak Rp 8.474.500 biaya yang dikeluarkan akan diperoleh keuntungan
sebesar 23,85% untuk penggunaan modal yang cukup efektif.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Tahapan Kegiatan
Metode
pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan ini melalui beberapa
prosedur yang dijabarkan sebagai berikut:
|
||||
![]() |
||||
|
![]() |
|||||||||||
|
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
|
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
|
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
|
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
|
Gambar
1. alur metode pelaksanaan
3.2 Strategi
Usaha
3.2.1 Strategi Promosi
Promosi
produk brownies ini akan dilakukan secara online
maupun offline. Promosi secara online dilakukan dengan memberikan
informasi melalui internet seperti facebook,
twitter, instagram. Sedangkan promosi secara offline dilakukan melalui media cetak seperti : leaflet dan
selebaran, selain itu dilakukan promosi dengan cara personal selling atau promosi langsung pada masyakat dengan dijual
pada toko-toko.
Selain
strategi-strategi di atas, strategi world
of mouth juga salah satu strategi andalan yang dapat digunakan untuk
promosi. World of mouth ini merupakan
salah strategi yang mudah menyebar luas. Apabila salah seorang konsumen telah
mencoba produk brownies pongge dan merasa produk ini berkualitas, maka konsumen
tersebut akan mengatakan tentang produk brownies pongge pada teman, saudara,
maupun kerabat lainnya. Secara otomatis, produk ini akan tersebar luas pada
masyarakat.
Sebelum ada seorang konsumen mengetahui
rasa dan kualitas dari brownies pongge ini, maka strategi world of mouth tidak akan berjalan. Oleh karena hal itu, pada saat launching produk, pembagian sampel
brownies pongge secara gratis akan dilakukan. Setelah masyarakat mengetahui
rasa dan kualitas dari produk ini, maka strategi word of mouth akan berjalan. Akibatnya, dapat dipastikan bahwa
promosi produk ini akan cepat menyebar luas.
3.2.2 Strategi Pemasaran
Pemasaran
dilakukan denga cara personal selling,
dititipkan ke toko-toko di sekitar kampus, serta ke daerah-daerah asal anggota
Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan ini.
BAB
IV
BIAYA
DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Table
4. Rencana Biaya
No.
|
Jenis
Pengeluaran
|
Biaya
(Rp)
|
1.
|
Peralatan
penunjang
|
1.957.000
|
2.
|
Bahan
habis pakai
|
4.378.500
|
3.
|
Perjalanan
|
1.350.000
|
4.
|
Lain-lain
|
790.000
|
Jumlah
|
8.475.500
|
4.2 Jadwal Kegiatan
Table
5. Jadwal Kegiatan
Jenis
kegiatan
|
Bulan
I
|
Bulan
II
|
Bulan
III
|
Bulan
IV
|
Bulan
V
|
||||||||||||||||
Minggu
ke-
|
Minggu
ke-
|
Minggu
ke-
|
Minggu
ke-
|
Minggu
ke-
|
|||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
Konsultasi
dengan Dosen Pembimbing
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Survey
Pasar
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Membuat
Rancangan Spesifikasi Produk
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Menyiapkan
Bahan, Peralatan, Lokasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Uji
Coba Produk
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Promosi
Produk
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Proses
Produksi, Pemasaran
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Evaluasi
Produksi dan Pemasaran
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Membuat
laporan dan prospek ke depan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Comments
Post a Comment
Ada pesan di blog