proposal technopreneurship Risoles molor



PROPOSAL RENCANA USAHA
RISOLES MOLOR




DISUSUN OLEH: 
1.        MAULIDA AHYANA L
2.        NOOR WAHININGTYAS Y
3.        RAHMA ATIKA J
4.        RAIS RORI STIAWAN
5.        SULISTYONINGRUM
6.        WIDI RIMASTUTI








UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATABOGA
MARET 2016


Kata Pengantar

Alhamdulillah segala puji kita panjatkan kepada Allah atas nikmat yang tak terhingga. Penulis telah berusaha dengan kemampuan, tenaga, waktu, dan pikiran guna menghasilkan karya tulis ini dalam rangka belajar menyusun proposal untuk selanjutnya akan mendirikan sebuah usaha inovasi. Tujuannya  agar penulis lebih mengutamakan konsep ilmu yang diberikan karena hal tersebut merupakan masalah utama dalam proses belajar.
Berbagai informasi dan referensi telah kami baca guna menunjang penulisan proposal rencana usaha yang lebih mendalam untuk proses selanjutnya.
Semoga proposal sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca yang ingin terus mendalami bidang keilmuannya. Penulis senantiasa menanti saran dan masukan demi perbaikan di masa dtang. Selamat belajar semoga Allah SWT meridhoi. Aminnn                    


Malang, 7 Maret 2016

Penulis










Daftar Isi


Kata Pengantar............................................................................................. 2
Daftar Isi........................................................................................................ 3
Ringkasan...................................................................................................... 4
Bab I  Pendahuluan........................................................................................
1.1  Latar Belakang Masalah .......................................................................... 5
1.2  Visi .......................................................................................................... 6
1.3  Misi.......................................................................................................... 6
Bab II Profil Usaha....................................................................................... 7
Bab III Pembahasan ......................................................................................
3.1 Aspek Organisasi...................................................................................... 8
3.2 Aspek Pemasaran...................................................................................... 9
3.3 Analisis Usaha......................................................................................... 12
3.4 Setrategi Pemasaran................................................................................ 14
3.5 Analisis SWOT....................................................................................... 15







Ringkasan
Risolles molor merupakan makanan ringan modivikasi atau bisa disebut produk novasi karena belum ada produk serupa yang dipasarkan. Oleh sebab itu dianggap bahwa risolles molor merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan sebagai lahan usaha. Selain dari segi keberadaan produk, peluang kami juga berada pada inovasi isian yang kami gunakan pada produk kami yaitu topping pizza dengan keju mozarella. Karena perkembangan zaman maka makanan yang dikonsumsi masyarakat juga berkembang.
Selain itu dari segi nilai gizi juga lebih bergizi daripada makanan ringan lainnya yang banyak mengandung pengawet. Selain pengandung pengawet, kebanyakan pada makanan lain juga mengandung bahan tambahan yang tidak sesuai batas pemakaian atau bahkan yang tidak dianjurkan pada makanan. Misalnya saja formalin, borax, metanil yellow, dan lain sebagainya.
Dari hal tersebut didapat inovasi produk baru yang sesuai dengan perkembangan zaman namun juga sehat. Dengan begitu akan mengurangi resiko penyakit yang dapat disebabkan oleh bahan-bahan berbahaya yang sekarang banyak digunakan oleh produsen-produsen yang hanya mengambil keuntungan tanpa memikirkan dampak bagi masyarakat.
Kata kunci: risolles, molor, pizza, mozarella, makanan sehat






BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman  modern ini kita memasuki era globalisasi yang menawarkan banyak  hal-hal yang instan, tidak terkecuali makanan. Proses yang instan inilah yang cenderung menurunkan kualitas makanan. Ketatnya persaingan di pasar makanan tidak menyurutkan langkah kami guna  mencoba memproduksi suatu makanan tradisional yang tidak kalah menarik dengan makanan instan. Tentunya dengan harapan mampu bersaing dalam pasar makanan. Produk tersebut adalah “Risoles Molor”.
Risoles adalah pastri berisi daging, biasanya daging cincang, dan sayuran yang dibungkus dadar, dan digoreng setelah dilapisi tepung panir dan kocokan telur ayam. Adonan dadar dibuat dari campuran tepung terigu, kuning telur, mentega (margarin), dan air atau susu. Dua jenis risoles yang dikenal di Indonesia adalah risoles sayuran bercampur daging tumis, dan risoles berisi ragout. Bentuk kue ini persegi panjang seperti amplop. Risoles dapat dimakan dengan saus kacang encer, sambal botol, atau cabai rawit.
Risolles molor merupakan makanan ringan yang sudah ada sebelumnya kemudian dimodivikasi sedemikian rupa. Dengan menambah isian topping pizza dengan ciri khas keju mozarella yang sewaktu dimakan mengeluarkan sensasi molor dengan rasa yang khas ala pizza. Dengan rasa gurih risolles molor dan pedas manis sambal cocolnya akan lebih menjadikan risolles molor diminati konsumen.
Sasaran usaha risolles molor ditujukan tidak hanya kepada masyarakat khusus, namun lebih ke masyarakat umum mulai dari anak-anak sampai orang dewasa yang menyukai rasa sensasi dari keju mozarella.
Usaha ini layak diusahakan karena belum ada, dan merupakan inovasi yang modern dengan cara menambahkan keju mozarella yang kini banyak diminati masyarakat umumnya anak muda yang suka makan diluar. Dengan begitu diharapkan mampu bersaing dengan makanan ala eropa. Selain meningkatkan harga jual dengan inovasi ini risolles molor juga memiliki kandungan gizi serta higine dan sanitasi terjamin untuk kesehatan masyarakat yang mengkosumsi. Sebab diasumsikan bahwa sasaran dari usaha risolles molor ini tidak hanya anak muda / remaja namun juga anak-anak dan orang dewasa.

1.2 Visi Usaha
 Visi usaha kami yakni memperkenalkan produk makanan Inovasi “Risoles Molor” pada masyarakat sehingga mampu menjadi makanan yang berdaya saing tinggi, menarik dan diterima oleh masyarakat sebagai makanan ringan atau cemilan.

1.3 Misi Usaha
  Adapun misi yang coba kami terapkan adalah :
a.       Memperkenalkan produk pada masyarakat luas
b.      Memberikan kepuasan pada pelanggan
c.       Memanfaatkan inovasi bahan isian, sehingga menjadi makanan yang berkualitas dan memiliki rasa yang khas
d.      Mencari keuntungan dari modal yang kecil
e.       Selain ingin mendapatkan keuntungan kami ingin mendapatkan berkah dalam usaha ini dengan moto “berbisnis untuk membuka lapangan pekerjaan”.









BAB II
PROFIL USAHA

Nama Usaha                : Risoles Molor
Pemilik Usaha             : Rais Rori Stiawan
Alamat Usaha             : Vila Sengkaling E27
Contact Person            : 085853322446

Produk
Risoles molor
Dengan menambah keju mozarella sebagai isian akan menambah cita rasa dari risoles molor serta menambah nilai jual dan juga menambah nilai gizi. Ditambah saus sambal dapat menyempurnakan rasa dari risolles molor itu sendiri. Diharapkan dapat menarik minat pembeli dengan adanya inovasi isian tersebut serta nama dari produk itu sendiri.
Jasa pelayanan tambahan        : Delevery Order (minimal 5 pack)
Layanan Konsumen                : 085853322446
Facebook                                 : cooming soon
IG                                            : cooming soon







BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Aspek Organisasi

Usaha risoles molor memiliki organisasi berbentuk garis yang akan dijalankan dengan cara mandiri, menawarkan langsung kepada konsumen, menjual di tempat-tempat umum yang banyak didatangi orang seperti alun-alun dan CFD.

Manager Umum          : Rais Rori Stiawan
Tugas dan wewenang : Manager umum adalah manager yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian atau fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi.
Manager Pemasaran    : Rahma Atika J
Tugas dan wewenang :
1.      Bertanggung jawab terhadap Manager Umum
2.      Menetapkan tujuan dan sasaran jalannya operasional perusahaan dan strategi penjualan kepada konsumen.
3.      Membuat analisa terhadap pangsa pasar dan menentukan strategi penjualan terhadap konsumen atau pelanggan.
4.      Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan dana promosi
Manager produksi       : Sulistyoningrum
Tugas                           :
1.      Memberikan saran dan nasehat serta penilaian terhadap kinerja bawahannya.
2.      Meminta nasehat, petunjuk dan bimbingan dari atasnya.
3.      Membuat inovasi baru dalam pengerjaan produksi.
4.      Melakukan koordinasi dengan departemen lain yang terkait dengan departemennya.
Manager keuangan      : Noor Wahiningtyas
Tugas                           :
1.      Menyusun laporan keuangan
2.      Menafsirkan arus kas
3.      Mengelola anggaran
4.      Menganalisis pesaing dan tren pasar
Mn. Amd dan SDM    : Widi Rimastuti
Tugas                           :
1.      Mendesain organisasi
2.      Mengatur cara dan sistem penilaian kinerja masing – masing karyawan
3.      Mengatur para karyawan
4.      Mengembangkan potensi karyawan dan organisasi
5.      Mengatur sistem asas manfaat, penghargaan dan juga tingkat kepatuhan karyawan

3.2  Aspek Pemasaran

Dalam pemasaran suatu produk terdapat pasar yang akan dituju yang dirasa cukup menjanjikan dalam pemasaran produk Rissollor. Produk tersebut dirasa akan terjual pada tempat yang jarang sepi pengunjung dan sebagai tempat tujuan masyarakat sebagai tempat hiburan. Pasar yang dijadikan tujuan adalah Alon-alon Kota Batu dan Car Free Day. Selain djual secara langsung, produk akan dijual secara online seperti Instagram, BBM, Facebook. Dengan menggunakan pasar online atau social media produk akan mudah dikenal dengan nama produk tersebut serta masyarakat akan tertarik dengan gambar yang akan di pajang pada social media. Tempat tersebut akan selalu banyak pengunjung meskipun tingkat persaingan penjual banyak akan tetapi persaingan produk sangat minim atau bahkan tidak ada.
            Harga jual yang ditetapkan akan disesuaikan dengan masyarakat umum, yakni tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi. Harga jual merupakan  daya tarik pembeli yang kedua setelah melihat produk atau nama. Harga merupakan pertimbangan konsumen untuk membeli produk, sehingga harga jual harus disesuaikan untuk semua kalangan masyarakat.
            Harga yang ditetapkan pada produk Risollor menurut perencanaan adalah sebagai berikut :
Resep :
kulit :
150gr tepung terigu protein sedang
50 gr tepung tapioka
1 butir telur
1 gr garam
30 ml minyak goreng
100 ml air

Isi :
50 gr bawang Bombay
10 gr bawang putih
100 gr tomat
50 gr saus tomat
50 gr saus sambal
1 gr garam
1 gr merica bubuk
1 gr gula pasir
25 ml air
15 ml minyak goreng untuk menumis
75 gr mozzarella
75 gr keju quick melt
Lapisan luar :
1 butir telur
200 gr tepung panir
1 L minyak untuk menggoreng

Daftar belanja :
Terigu sedang 150 gr                          9000
Tepung tapioka 50 gr                          600
Tepung panir 200 gr                            3600
Telur 75 gr                                           1400
Garam 2g                                            8
Minyak goreng            1L                    12000
Bawang Bombay 50 gr                       1800
Bawang putih 10 gr                            220
Tomat 1 buah                                      500
Saus tomat 50gr                                  1481
Saus sambal 50gr                                2200
Gula pasir 2gr                                      600
Merica bubuk 2 gr                               250
Mozzarella 75gr                                  12000
Quick melt 75gr                                  10900
                                    Total                48.459

Kenaikan yang diharapkan 60%
Harga jual                    : 100/40 x 48.459 = 121.147 -> 121.000
Harga jual per biji        : 121.000 : 20 = 6.050 -> 7000
Laba kotor                   : 121.000 – 48.459 = 72.541
BBM                           : 10% x 72.541 =7.254
Biaya upah                  : 5% x 72.541 = 3627
Biaya lain-lain             : 15% x 72.541 = 10.881
Laba bersih                  : 72.541 – (7.254+3627+10.881)
                                    : 50.779 -> 51.000
3.3 Analisis usaha
Biaya Produksi (BP)
a.       Biaya tetap (BT)
1.      Bahan peralatan penunjang                       Rp 150.000
2.      Biaya perjalanan                                        Rp   50.000
Total                                        Rp 200.000
b.      Biaya tidak tetap (BTT)
1.      Biaya bahan habis pakai                            Rp   50.000
2.      Biaya lain-lain                                           Rp 150.000
Total                                        Rp 200.000

Perencanaan Pemasaran
Berdasarkan anggaran biaya di atas, total biaya produksi 100 pcs Risollor dalam waktu 3 minggu sebanyak BP = BT+BTT
BP (SKA) = Rp200.000,- + Rp 200.000,- = Rp 400.000,-
a.      Hasil Usaha
HU = Jumlah Produksi  x Harga Jual
HU = 100 x Rp 7.000,-
       = Rp 700.000,-
Prediksi Laba/Rugi
a.      LaporanLaba/Rugi
L/R = HU – BP ;Karena HU > BP, maka
L    = Rp 700.000,-  -- Rp 400.000,-
       = Rp 300.000,-

            Prediksi Jangka Waktu Modal Kembali (JWMK)
                        JWMK                        = BP : (L x lama produksi)
                        JWMK (SKA) = Rp400.000,- : (Rp 300.000,- x 1)
                                                = 1,3 bulan
Artinya, modal akan kembali setelah lama produksi selama 1,3 bulan
Break Event Point (BEP)
a.      Break Event Point
BEP volume produksi = Rp 300.000,- / Rp 7.000,-
                                    = Rp 42,85
                                    = Rp 43 pcs (dibulatkan)
Maka modal akan kembali diproduksi sebanyak 43 ppcs, maka akan diperoleh keuntungan 100 -43 = 57 pcs
BEP Harga Produksi = Rp 400.000,- / 100 pcs
                                  = Rp 4.000,-
                             
Jadi harga1 unit/pcs Risollor sebesar Rp4.000,-maka diperoleh keuntungan harga/unit harus di atas Rp4.000,-.
Jadi, dengan harga per pack Rp 7.000,- maka diperoleh keuntungan per bungkus sebesar Rp 7.000,- - Rp 4.000,- = Rp 3.000,-

b.      Benefit Cost (B/C) Ratio
B/C rasio               = HU : BP
B/C rasio (SKA)   = Rp 700.000,- / Rp 400.000,-
                              = Rp 1,75 ( 1,8) dibulatkan
Artinya, dari pengeluaran sebesar Rp 400.000,-akan diperoleh hasil usaha 1,8 kali lipat pendapatan, sehingga layak untuk diusahakan.

c.       Return of Investment
ROI           = ( Laba : BP ) x 100%
ROI(SKA)            = ( Rp 300.000,- / Rp 400.000,-) x 100%
                  = 75 %
Artinya, dari sebanyakRp 400.000,-biaya yang dikeluarkan akan diperoleh keuntungan sebesar 75 % untuk penggunaan modal  yang cukup efektif.

           

Dalam penjualan per-hari akan diperkirakan minimal 10pcs/hari. Selain dalam penjualan secara langsung, produk akan dijual dalam bentuk frozen sehingga tidak semua produk akan diolah langsung makan agar kerugian produk tidak terjual dapat diminimalisir.
            Pelayanan merupakan nomor satu yang harus diutamakan untuk memuaskan konsumen. Dengan memberi pelayanan seperti mengirim barang jika di pesan melalui media social akan dikirim tepat waktu, pelayanan ketika konsumen membeli produk secara langsung akan dilayani dengan baik, sabar serta produk dibungkus atau dikemas secara baik dan bersih akan konsumen merasa puas akan pelayanan yang diberikan.
            Perusahaan Rissollor sebagai produsen harus memberi image yang baik. Karena suatu produk akan dikenal baik jika produsen juga memberikan image yang baik kepada konsumen. Dengan memberikan sikap yang ramah konsumen akan melihat baik kepada produsen dan juga produk.
            Selain pelayanan yang sangat diutamakan, produk yang dijual juga lebih utama agar konsumen yang membeli tidak akan kecewa dengan produk yang dibeli. Menjaga kebersihan produk serta memilih bahan yang berkualitas juga termasuk perangkat yang mendukung kualitas produk sehingga konsumen akan puas.

3.4 Strategi Pemasaran ( analisis STP)
1. Segmentasi
            Pembagian dari segmentasi pasar ini adalah semua kalangan masyarakat dari anak-anak, remaja dan dewasa. Untuk mencakup semua kalangan tersebut ada hal yang berbeda dari Risolor ini, terutama pada isi risol. Kami memberikan rasa khas pizza dan keju mozarela pada isi risol kami.  Dengan hanya memakan risoles juga dapat merasakan nikmatnya pizza dan molornya mozarela .
2. Targeting
 Dari segmentasi di atas ada tiga yang menjadi target pemasaran produk Risolor ini, yaitu :
1. Anak-anak
Terkadang banyak orangtua yang enggan memberikan makanan ringan kepada anak-anak mereka. Hal tersebut tersbut dikarenakan banyaknya jajanan yang mengandung bahan kimia berbahaya bagi kesehatan anak. Produk Risolor ini menjadikan salah satu alternatif pilihan orangtua memberikan makanan ringan yang sehat untuk anak-anak mereka.
Selain itu isi dari Risolor ini menjadi salah satu daya tarik anak-anak karena terdapat keju mozarela yang dapat molor jika di tarik.
            2. Remaja
                        Remaja saat ini sangat menggemari pizza dan menikmati molornya mozarela, tetapi isi kantong tak mencukupi untuk membeli pizza, dengan hanya membeli risolor mereka dapat merasakan enaknya pizza  dan nikmatnya mozarela tanpa harus mengeluarkan uang banyak.
                        Kebanyakan para remaja saat ini suka mengikuti tren. Dan tren saat ini adalah menikmati molornya mozarela.
              3. Dewasa
                        Bagi kaum dewasa Risoles Molor merupakan salah satu alternatif jajanan yang baru. Kebanyakan orang dewasa suka mecoba jajanan baru yang sedang hitz dan Risolor ini buktinya.


3. Positioning
              Pasar yang ditargetkan telahmemiliki penempatan yang bagus dan memiliki potensi yang cukup besar dalam pemasaran produk Risolor karena beberapa hal yang dapat membuat produk ini mudah dikenal oleh masyarakat :
              1. Nama yang unik (“RISOLOR = Risoles Molor) akan menarik konsumen untuk mencoba
              2. Risolor  merupakan kreasi produk makanan yang menawarkan 2 cita rasa yang khas menjadi 1 produk, yaitu risoles yang gurih dan nikmat serta rasa pizza yg khas dengan  molornya mozarela.
              3. dengan harga yang terjangkau produk ini dapat dinikmati semua kalangan.  Mulai dari kalangan bawah hingga kalangan atas.

3.5 Analisis SWOT
1.      Kekuatan :
·         Harga risoles molor ini cukup terjangkau oleh kalangan masyarakat
·        Kualitas dari risoles molor sangat terjamin, karena dalam proses pembuatannya diutamakan kebersihan dan sesuai standar kesehatan
·         Rasa yang khas dapat memancing minat pembeli
·         Risoles molor dapat menjadi salah satu alternatif makanan ringan yang praktis dan hemat
2.      Kelemahan :
·         Risoles molor dengan isi keju mozarella masih dipandang sebelah mata dan tidak banyak orang yang mengenal, sehingga diperlukan promosi yang masif
·         Minimnya modal untuk tenaga kerja sehingga bahan yang diproduksi kurang banyak
·         Bahan risoles molor yang mudah rusak
·         Risoles molor akan mudah rusak jika penyimpanan yang dilakukan tidak sesuai prosedur yang dianjurkan
3.      Kesempatan :
·         Kondisi masyarakat yang semakin konsumtif sehingga mempermudah kami untuk memasarkan produk
·         Permintaan pasar yang semakin meningkat, Banyak diminati setiap orang dari mulai anak-anak sampai dewasa
4.      Ancaman :
·         Jumlah kompetitor yang terus meningkat
·         Munculnya produk baru yang lebih ungggul
·         Kenaikan harga bahan baku karena jumlahnya semakin terbatas.

Matrik Analisis SWOT
Faktor Internal


Faktor eksternal
Kekuatan
Kelamahan
Kesempatan
Strategi SO:
Harga risoles molor ini cukup terjangkau oleh kalangan masyarakat, Permintaan pasar yang semakin meningkat, Banyak diminati setiap orang dari mulai anak-anak sampai dewasa
Strategi WO:
Risoles molor dengan isi keju mozarella masih dipandang sebelah mata dan tidak banyak orang yang mengenal, sehingga diperlukan promosi yang masif, Kondisi masyarakat yang semakin konsumtif sehingga mempermudah kami untuk memasarkan produk

Ancaman
Strategi ST:
Kualitas dari risoles molor sangat terjamin, karena dalam proses pembuatannya diutamakan kebersihan dan sesuai standar kesehatan, Munculnya produk baru yang lebih ungggul
Strategi WT:
Risoles molor dengan isi keju mozarella masih dipandang sebelah mata dan tidak banyak orang yang mengenal, sehingga diperlukan promosi yang masif, Jumlah kompetitor yang terus meningkat










Daftar Pustaka

- See more at: http://infopelatihanmanajemen.com/2014/04/tanggung-jawab-manajemen-sdm-dalam-sebuah-perusahaan/#sthash.fmsDC4sk.dpuf


Comments